Wednesday, December 29, 2010

Semacam Jalan Kehidupan

Minggu ini adalah minggu terakhir saya di Seoul, South Korea setelah menjalani exchange selama 4 bulan. Saya akan menghabiskan akhir minggu ini dengan Ibu, senang rasanya bisa menghabiskan akhir 2010 bersama beliau. Tidak terasa tahun 2010 sudah hampir berakhir, tetapi saya merasa masih banyak cita-cita yang belum saya lakukan di tahun ini. Memang manusia itu selalu tidak pernah puas dengan apa yang dilakukan, tapi dengan begitu kita akan terus bersemangat menjalankan apa yang jadi cita-cita kita.

Tahun depan saya sudah 21 tahun, rasanya takut sekali mencapai umur itu, belum siap rasanya. Karena semakin tua semakin banyak tanggung jawab yang harus saya lakukan. Sedangkan saya sendiri belum siap, tapi apa daya saya harus menjalankan semua itu. Kalau membicarakan tentang resolusi di tahun 2011, saya sendiri belum ada rencana yang harus di lakukan di tahun itu. Buat saya rencana di tahun depan bukanlah hal yang harus "di umbar" karena jika kita tidak bisa melaksanakannya itu akan menjadi sebuah hutang di tahun setelahnya kalau kita tidak bisa menjalankannya. Membicarakan tentang semua itu saya jadi ingat satu kata dari teman-teman saya dan pacar saya sendiri "KONSISTENSI". Yuuupp,, kata itu mudah untuk diucapkan tetapi sangat sulit untuk dilaksanakan.

Tidak ada salahnya kalau kita bisa belajar sebuah konsistensi karena itu sangat penting di dalam suatu kehidupan. Dalam suatu situasi kehidupan terkadang kita harus bisa melakukan hal itu, tidak mudah karena dapat menentukan kehidupan kita selanjutnya. Saya jadi teringat sesuatu membicarakan hal ini (baca : KONSISTENSI). Sewaktu saya berulang tahhun ke 17, ayah dan ibu saya pernah bilang sesuatu, "sekarang kamu sudah besar dan bisa menentukan mana yang benar dan mana yang salah " hanya dengan kata-kata itu saya bisa melihat bahwa orang tua saya mengajarkan saya sebuah konsistensi dalam hidup. Dimana jika kita bisa menentukan itu salah atau benar dan kita tetap menjalankannya, berarti kita sudah melaksanakan sebuah konsistensi dalam hidup.

hahaha... sebenarnya saya menulis semua ini karena sedang tidak ada idde untuk menulis dan saya tidak bisa tidur, sambil menonton bola (live streaming). Disini saya hanya ingin share tentang salah satu hal yang ada di dalam sebuah kehidupan. Tapi sejujurnya saya gak yakin apa yang saya tulis ini sesuai atau tidak yang terpenting siapapun yang membaca semoga bisa pelajaran. Bahwa sebuah konsistensi itu sangat penting dalam menjalankan kehidupan. Inti yang dapat saya ambil adalah konsistennsi itu semacam jalan kehidupan.

Saat ini pacar saya sedang sakit, terlebih lagi dia sedang UAS. Semoga saja besok sembuh dan bisa menjalankan ujian dengan lancar.Amin

Wednesday, December 22, 2010

Happy Mother's Day


Ibu (Beijing, 2010)
Hari ini Hari Ibu...

Hal pertama yang ada dipikiran saya sewaktu saya ingat kalau hari ini adalah Hari Ibu adalah ingat masa kecil saya. Saya termasuk anak yang manja, yang tidak bisa lepas dengan ibu dari semenjak kecil. Tapi ayah saya termasuk orang tua yang tidak mau anaknya harus selalu tergantung dengan orang tua. Karena ayah saya tidak ingin nantinya jikalau saya sudah besar saya tidak bisa tinggal jauh dari orang tua, dan itu sangat tidak baik. Oleh karena itu, dari kecil saya dilatih di tinggal keluar kota oleh ayah dan ibu, naik pesawat berdua dengan kakak dari Banjarmasin ke Jakarta untuk liburan di mana saya baru kelas 3 SD dan kakak saya SMP kelas 1, dititipkan ke tante saya sewatu kedua orang tua saya tidak bisa secara berbarengan mudik ke Solo dari Jakarta. Masih banyak lagi pengalaman kecil saya dimana saya harus berani untuk jauh dari orang tua.

Tapi entah kenapa saya mungkin bisa jauh dengan orang tua, tapi saya termasuk wanita cengeng kalau harus tinggal jauh dan lama dari Ibu, sampai - sampai saya selalu di telepon setiap harinya, atau hanya sekedar menulis sms dan menanyakan kabar dan sedang apa. Mungkin kalau ada yang liat mereka akan merasa risih, tapi saya tidak. Ada beberapa hal yang paling mengharukan bersama Ibu :

Pindah ke Jogja untuk kuliah
Pindah ke Jogja adalah salah satu hal yang paling mengharukan, bayangkan saja semenjak kecil hingga lulus SMA saya tidak pernah yang tinggal jauh dari orang tua. Di mana saya harus bisa berangkat ke kampus dengan kendaraan sendiri, cari makan, mengatur segala sesuatu yang ada sendiri. Ibu saya sempat khawatir karena saya termasuk anak yang susah sekali makan dan tidak suka dengan hal yang ribet tapi untungnya semua berjalan lancar hingga saat ini saya bisa mengatur hidup saya dan bisa menjalankan kuliah dengan baik.

KKN
Hahahah.. Di saat ini Ibu saya paling panik, saya harus KKN di daerah Kulon Progo dimana kehidupan yang nantinya saya jalankan itu sangat berbeda dengan kehidupan di Jogja. Sampai-sampai Ibu saya dua kali mendatangi tempat desa yang saya tinggali. Saking ingin taunya keadaan desa dan lingkungan disana. Enaknya selalu dikirimi makanan, jadinya saya tidak perlu membeli makanan lagi. Bukan saya saja yang senang, teman-teman yang satu pondokan dengan saya juga jadi senang karena banyak makanan berlimpah.

Exchange Ke Korea
Ini juga termasuk hal yang mengharukan, Semenjak KKN saya hanya bertemu dengan ibu saya dua kali, dan setelah KKN saya harus pergi. Bayangkan saja waktu itu saya ingin sekali menangis tapi saya tidak bisa karena saya juga tidak ingin melihat Ibu saya menangis. Dari mulai berberes - beres pakaian dan barang-barang Ibu saya tidak merasakan kesedihan. Sampai akhirnya sewaktu di Bandara, Sewaktu saya peluk, tidak tau kenapa Ibu saya menangis sambil berbicara "Jaga diri baik - baik ya nak". Saya tidak menangis atau apapun, tapi saat di pesawat saya mulai meneteskan air mata karena tidak bisa membendungnya.

Operasi
Ibu saya harus menjalanakan operasi batu ginjal, sekitar 2 bulan yang lalu. Hal yang paling menyedihkan adalah karena saya tidak bersama Ibu saya dan tidak bisa menjaga beliau di saat itu. Terlebih lagi kakak saya harus menjalankan tugas kerja di Makassar. Jadi hanya ada tante, bude dan ayah saya yang bisa menemani saat operasi berlangsung. Dari Korea saya hanya bisa kirim doa, dan menangis cemas, dan menunggu kabar dari ayah dan semu yang sedang menemani Ibu saya. Sampai akhiranya Ibu saya bisa mengirimkan pesan ke Hp saya, saya senangnya bukan main.

Itu semua sepenggal kisah sedih saaya dan ibu. Dari sekian banyak kisah sedih yang saya ceritakan banyak kisah menyenangkan yang saya lakukan dengan Ibu. Minggu depan saya akan beretemu dengan Ibu saya di sini dan kami akan merayakan tahun bau bersama disini. Saya sudah tidak sabar lagi rasanya. Lalu, 2 mianggu lagi saya akan pulang ke Indonesia dan akan segera berkumpul dengan semua orang-orang saya senang sekali rasanya.

Buat temen-temen yang dekat dengan Ibu kalian, atau tiadak tinggal jauh dari Ibu, kalian harus banyak bersykur karena kalian diberikan waktu untuk menjaga ibu kalian dari dekat. Jadi buatlah ibu kalian bangga, dan senang selalu karena kita tidak akan tahu kapan kita akan berpisah. Yuk mari hari ini kita peluk ibu kita masing-masing dan ucapkan I LOVE YOU MAMA. Karena belum tentu dalam setahun kalian akan melakukan ini, walaupun kegiatan itu bisa kita lakukan setiap hari. :)

Friday, December 17, 2010

New Experience Part 2

Yup, tepat hari ini perkulihan Fall Semester di Kyung Hee University selesai. (Horraaayyyy) Walaupun saya di sini hanya sebagai Mahasiswa Exchange yang notabene mencari pengalaman dan mencoba merasakan kuliah di negri orang tapi saya disini merasa seperti menjadi bagian dari komunitas mahasiswa disini. Dimana setiap hari saya harus mengikuti kegiatan Korean Course, kuliah seperti layaknya di UGM, mengerjakan berbagai tugas dari dosen, dan melaksanakan presentasi. Susah - susah - gampang sebenarnya apalagi kalau menjalankannya secara serius pasti akan lebih mudah lagi. Jujur banyak banget pengalaman yang bisa kita dapet disini. Di mulai dari punya teman-teman baru, masalah silih berganti, dan masih banyak lagi. Pengalaman yang saya dapat disini tidak bisa dinilai dengan uang, karena ini benar-benar sangat berharga.

Selain ambil Korean Course saya juga mengambil beberapa matakuliah lain sayangnya tidak berhubungan dengan matakuliah saya di Indonesia, karena Akuntansi disini kurang begitu banyak pilihannya. Akhirnya saya mengambil mata kuliah yang berhubungan dengan Business Administration. Cukup menarik untuk dipelajari karena saya sendiri juga belum pernah mengambil matakuliah yang berhubungan dengan ini. Saya mengambil matakuliah International Marketing di kelas ini untuk para Exchange student lumayan banyak dan juga para mahasiswa asli dari Korea, enaknya kita jadi bisa sharing dan dapet teman baru lagi. Yang paling berkesan dari kelas ini adalah waktu saya harus presentasi, selama ini saya memang belum pernah melakukan presentasi dengan Bahasa Inggris, tapi ternyata hal itu bagu loh untuk ajang latihan kalau nanti udah kerja. Untuk kali ini presentasi dilakukan secara berkelompok jadi tidak terlalu repot.

Photobucket

Selain itu saya juga ambil matakuliah World Holiday and Tourism Festival mungkin agak sedikit bingung ya, matakuliah ini seru banget. Professornya tahu tentang Indonesia dan kebetulan banget anak-anak Indonesia yang ada di kelasnya ada 6 orang, jadinya dia semakin semangat menceritakan pengalamnya sewaktu di Indonesia. Di matakuliah ini sebenarnya kita banyak belajar tentang sejarah acara-acara di dunia yang terkenal, tapi selain ini kita juga di haruskan menjadi seorang marketing manager yang menjual sesuatu ke customer dengan cara presentasi di depan kelas, sayangnya bukan kelompok tapi sau per satu. Kita benar-benar belajar menjadi seorang marketing yang harus bisa menjual dengan baik. Pengalaman ini benar-benar terkesan, udah presentasi sendiri, pakai Bahasa Inggris pula yang bukan Bahasa Ibu kita.

Photobucket

Sewaktu awal kuliah saya sempat mengambil matakuliah International Manner tapi sayang saya harus drop selain nantinya terlalu sibuk, dan waktu kuliahnya kurang begitu enak. Hal yang bisa saya tangkap dari kelas ini adalah saya pernah merasakan punya dosen nyentrik. Bisa dilihat dari dandanannya yang kalau mengajar pakai jeans selain itu juga rambutnya yang paling bisa dilihat dengan gaya reggae. Sewaktu saya datang ke ruangannya untuk memberikan oleh-oleh angklung, ruangan itu benar-benar tidak mencerminkan ruangan dosen yang seharusnya, banyak barang-barang etnik, tradisional, dan yang terpenting saat saya masuk disambut dengan lagu reggae juga dari komputernya. SERUUU..

Photobucket

Tidak lupa saya juga punya dua guru yang sangat menyenangkan, guru dari Korean Course. Kelas Korean Course ini adalah kelas intensif dimana saya harus jalani setiap harinya selama 4 jam, cukup melelahkan dan benar-benar tidak gampang. Guru yang pertama mengajar masih muda, jadi kita merasa dia seperti kakak kita, yang kedua sudah berkeluarga dan punya anak, dan menganggap kami seperti anak-anaknya. Kedua guru ini benar-benra menyenangkan. Terkadang kalau kami sedang cape dengan segala rutinitas, mereka berusaha membuat suasana kelas menjadi berubah dan kami pun menjadi semangat lagi untuk belajar.

Photobucket

Photobucket
Teachers

Semoga cerita-cerita saya disini bisa jadi inspirasi untuk para pembaca. Bahwa pengalaman atau kesempatan itu tidak datang dua kali dan jangan pernah menilai sebuah pengalaman itu dengan uang. Karena pengalaman merupakan suatu suatu hal yang tidak bisa dilupakan. Walaupun saya tinggal di Seoul untuk beberapa bulan saya tetap memilih Indonesia, karena saya cinta Indonesia.